Obrolan Tukang Cukur
Alkisah, terjadi obrolan seorang tukang cukur dan pelanggannya di sela-sela aktivitas sang tukang cukur potongan rambut si pelanggan.
TC: Tukang Cukur
P: Pelanggan
TC: "Tuhan itu gak ada!"
Begitulah celetukan tiba-tiba tukang cukur mengawali obrolan mereka berdua.
P: "Menurutmu begitu? Darimana munculnya kesimpulan konyol itu?" Pelanggan dengan santai menanggapi.
TC: "Coba saja kita lihat di luar sana, banyak sekali orang miskin, orang susah dan kelaparan di mana-mana. kalau memang Tuhan itu ada dan memang Maha Pengasih dan Penyayang, seharusnya dunia ini dipenuhi dengan orang-orang kaya, sejahtera dan serba berkecukupan." jelas sang tukang cukur menguatkan argumennya.
P: "Hmm..." gumaman sang pelanggan seraya memikirkan jawaban si tukang cukur.
TC: "Betul kan? Kamu pun tidak punya argumen lain untuk membantahnya." lanjut si tukang cukur dengan manap.
Ditengah keheningan yang singkat ini, tiba-tiba si pelanggan berkata,
P: "Kalo begitu, tukang cukur itu juga gak ada!"
TC: "Apa? Darimana kesimpulan gila itu muncul? Lalu aku ini kamu anggap apa?" jawab si tukang cukur dengan jengkel.
Kemudaian si pelanggan ini menjawab
P: "Coba lihat diluar sana, tidakkah kau lihat banyak sekali orang dipinggiran kota ini beranbut gondrong, berantakan, dan berewok yang tidak rapi. Itu menandakan bahwa tukang cukur itu tidak ada," jelas sang pelanggan sambil meyakinkan argumennya.
Kali ini dengan cepat si tukang cukur membalas argumen pelanggannya.
TC: "Ah, itu salah mereka sendiri. mereka tau aku punya kios di sini, mereka tau aku ada dan siap merapikan rambut mereka, tapi mereka tidak mendatangiku dan menggunakan jasaku. Bisa jadi itu adalah pilihan yang mereka sukai. Namun, yang jelas kita berdua dan mereka semua sama-sama tau bahwa aku, sang tukang cukur, itu ada."
Mendengar jawaban tersebut, sang pelanggan pun menjawab dengan santainya
P: "Nah, aku suka jawabanmu. Tidakkah seharusnya demikian pula kita memandang keberadaan Tuhan? Kita sama-sama tau jika Tuhan itu ada, Tuhan itu bekerja, dan Tuhan siap melayani siapa saja yang meminta pertolongan-Nya. Namun, sebagian besar kita memilih untuk tidak mendatangi-Nya. Kita tidak meminta-Nya untuk merapikan kehidupan kita, mengangkat kita dari masalah, dan kita tidak datang kepada-Nya untuk meminta solusi atas semua masalah-masalah kehidupan kita. Bisa jadi sebagian orang memang memilih untuk tidak mempercayai Tuhan sebagai jalan hidupnya. Namun, kita berdua dan mereka sama-sama tau bahwa Tuhan itu ada dan siap bekerja saat kita meminta kepada-Nya."
Sang tukang cukur pun terdiam dalam keheningan yang menyadarkannya.
0 Response to "Obrolan Tukang Cukur"
Post a Comment