Alam Kubur: Gelapnya Sebuah Penantian dan Terangnya Amal Sholat

Setiap jiwa yang hidup pasti akan menghadapi kematian. Namun, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah fase baru: alam kubur. Sebuah tempat yang tidak dapat dijangkau oleh logika, tapi pasti akan kita alami. Dalam gambar yang Anda bagikan, terdapat nasihat dari Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah yang menyentuh hati:

“Alam kubur adalah kegelapan, manusia tidak bisa melihat matahari dan bulan. Adapun apabila dia termasuk orang-orang yang menegakkan shalat, maka kuburnya akan bercahaya.”
(Majmu’ul Fatawa: 12/479)

Kegelapan Alam Kubur: Bukan Sekadar Tempat Fisik

Alam kubur bukan sekadar ruang di dalam tanah, melainkan alam yang memiliki hukum dan kondisi tersendiri. Di dalamnya, seseorang tidak dapat melihat cahaya matahari ataupun bulan. Segalanya gelap dan sunyi, kecuali bagi mereka yang membawa "cahaya" amal shaleh dari dunia, terutama shalat.

Shalat: Pelita yang Menerangi Alam Kubur

Shalat bukan hanya kewajiban harian, melainkan sumber cahaya yang akan menemani kita saat jasad telah dikubur dan ruh memasuki fase barzakh. Syaikh Ibnu Utsaimin menekankan bahwa hanya orang-orang yang menegakkan shalat—bukan sekadar melaksanakannya—yang akan mendapatkan cahaya tersebut.

Apa Makna Menegakkan Shalat?

  1. Tepat Waktu: Tidak menunda-nunda hingga waktu habis.

  2. Khusyu': Shalat dilakukan dengan kesadaran hati dan tunduk kepada Allah.

  3. Ikhlas: Semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dilihat orang.

  4. Istiqamah: Konsisten dalam menjaga shalat lima waktu tanpa putus.

Kegelapan atau Cahaya: Kita yang Menentukan

Bayangkan saat tidak ada siapa pun di sisi kita—tidak ada keluarga, sahabat, atau harta. Hanya amal yang setia menemani. Jika selama hidup kita lalai dari shalat, maka kegelapan akan menyelimuti alam kubur kita. Namun, jika kita menjaga dan memuliakan shalat, maka kubur kita akan diterangi cahaya yang menentramkan.

Kesimpulan

Alam kubur adalah tempat yang gelap bagi kebanyakan manusia, namun tidak bagi mereka yang menegakkan shalat. Mulai hari ini, mari perkuat komitmen kita terhadap shalat. Jangan hanya melaksanakannya, tapi tegakkan ia dengan sungguh-sungguh. Karena bisa jadi, shalat itulah satu-satunya penerang ketika semua lampu dunia telah padam.

“Perbanyaklah amal sebagai penerang sebelum memasuki kegelapan yang abadi.”

0 Response to "Alam Kubur: Gelapnya Sebuah Penantian dan Terangnya Amal Sholat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel