Ciri Orang yang Ikhlas: Tidak Baper Saat Dikritik
Dalam kehidupan sehari-hari, kritik sering kali dianggap sebagai sesuatu yang menyakitkan atau memalukan. Tak jarang, seseorang merasa tersinggung, marah, bahkan menjauh dari orang yang menyampaikan kritikan. Namun, bagaimana seharusnya seorang muslim yang ikhlas bersikap ketika ditunjukkan kekeliruannya?
✨ Tanda Ikhlas yang Sebenarnya
Imam Adz-Dzahabi rahimahullah memberikan sebuah nasihat yang sangat dalam maknanya:
“Tanda-tanda orang yang ikhlas adalah jika dia dikritik (kritikan yang benar), dia tidak akan membela dirinya, melainkan dia akan mengakui dan mengatakan: 'Semoga Allah merahmati orang yang menunjukkan kepadaku kesalahan-kesalahanku.'”
(Siyar A’lam an-Nubala’, 7/393)
Perkataan ini menyentuh esensi dari keikhlasan: menerima kebenaran meskipun terasa pahit. Seorang yang ikhlas tidak sibuk menjaga citra diri, tetapi justru bersyukur ketika ada yang mengingatkan dan menunjukkan kesalahan.
🧠 Mengapa Kita Mudah Tersinggung?
Ketika hati dipenuhi oleh keinginan untuk terlihat sempurna, pujian menjadi makanan favorit, dan kritik terasa seperti racun. Padahal, kritik yang membangun adalah cara Allah memperbaiki hamba-Nya melalui orang lain. Sayangnya, tidak semua orang mau membuka hatinya untuk belajar dari kritik. Inilah yang membedakan antara orang yang ikhlas dan yang tidak.
🌿 Doa Orang Ikhlas: Rahmat untuk yang Mengkritik
Alih-alih merasa sakit hati, orang yang ikhlas justru mendoakan orang yang menunjukkan kesalahannya. Ini adalah bentuk kesadaran bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa, dan hidayah bisa datang melalui siapa saja—termasuk dari orang yang menegur kita.
Sikap ini mencerminkan kedewasaan iman dan kejujuran dalam memperbaiki diri. Karena pada akhirnya, tujuan hidup bukanlah agar terlihat benar di mata manusia, tetapi menjadi benar di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
📝 Refleksi untuk Kita Semua
-
Apakah kita terbuka saat dikritik?
-
Apakah kita merasa bersyukur ketika kesalahan kita diingatkan?
-
Atau justru kita sibuk mencari pembelaan dan menyerang balik?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi cermin keikhlasan kita selama ini.
Penutup
Ikhlas bukan hanya soal amal yang tidak riya’, tetapi juga soal bagaimana kita bersikap saat kebenaran datang menghampiri, bahkan jika itu terasa pahit. Jadilah pribadi yang tenang, terbuka, dan penuh syukur saat Allah mengirimkan seseorang untuk menunjukkan kekeliruan kita.
"Orang ikhlas tidak mudah baper. Ia lebih takut pada kesalahan yang tidak diperbaiki daripada ego yang harus direndahkan."
0 Response to "Ciri Orang yang Ikhlas: Tidak Baper Saat Dikritik"
Post a Comment